I am using Indonesian because I need to nyampah.
Sebentar lagi, kurang lebihh sebulan lagi sih, aku bakal menjadi seorang mahasiswa. Tidak, aku tidak akan mempermasalahkan tentang istilah "maha-siswa", meski sejujurnya aku ingin. Namun bukan itu yang ingin kubicarakan di post ini.
Aku sedang ingin membahas tentang "Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus" atau lebih sering kita kenal dengan OSPEK.
Sampai saat ini aku masih mempertanyakan tentang esensi dari sebuah kegiatan yang bernama ospek ini. Selama ini aku hanya pernah mendapatkan pengalaman dari MOS (Masa Orientasi Sekolah) saat SMP dan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) saat SMA. MOS SMP-ku jujur, sangat tidak terstruktur dan tidak berkesan. MPLS? Wow, sangat berkesan namun yah, seandainya dikemas tanpa pressing kurasa esensinya akan lebih terasa. Karena tugas-tugas yang diberikan sebenarnya benar-benar beresensi namun mungkin karena waktu yang terbatas jadi tidak bisa maksimal.
Kali ini, masa orientasi sebagai syarat untuk menjadi mahasiswa. Okelah, wajar tugasnya banyak, kan sudah mahasiswa. Tidak masalah kok tugas-tugasnya berupa entah berapa banyak esai, karena meski sebenarnya tidak berguna untuk saat itu hitung-hitung untuk latihan mengerjakan tugas kuliah nantinya.
Tapi, tunggu. Bukannya tugas seperti itu seharusnya dikerjakan sendiri ya? Menggunakan otak serta tangan masing-masing individu. Namun, kenapa ada kakak-kakak tingkat yang jualan tugas ospek ya?
Oh mungkin, itu cara baru untuk mencari bahan pressing. Mereka mendata siapa-siapa saja yang membeli jasa tersebut dan menandai nama-nama itu.
Eh, tapi kok yang jualan peralatan ospek banyak ya? Masa sudah ada lima akun yang menampakkan dirinya di instagramku. L i m a loh l i ma. Kalau satu atau dua sih tidak aneh, karena mungkin memang sesuai pradugaku di atas, tapi kalau sampai lima (atau mungkin lebih) akun? Pasti ada yang tidak beres.
Tentu saja, para oknum ini sudah beroperasi sejak entah berapa lama, aku tidak tahu, tapi yang jelas, sudah cukup lama. Namun, masih tetap saja ada. Mereka bahkan berani memajang testimoni-testimoni di akun instagram mereka. W O W.
Aku tidak habis pikir.
Apa iya, ospek sekarang tidak hanya sebagai sarana untuk memperkenalkan maba kepada universitas namun juga sebagai lahan untuk mencari uang?
Oh mungkin itu mengapa banyak sekali tugas yang diberikan.
Biar kating dapat uang jajan banyak juga.
Blog Archive
Popular Posts
-
How do you do? I wish you get what's best for you. Because I just got one so I really hope you all got one too. Have you ev...
-
Halo, Inggum desu! Udah lama nih aku vakum blogging wkwk Blog yang lama juga udah aku delete hahaha Basically , blog ini bakal berfungsi ...
Powered by Blogger.

No comments:
Post a Comment